Kaidah Outbound

3 Kaidah Dasar dalam Kegiatan Outbound

Pesatnya perkembangan outbound di masyarakat pada saat ini membuat banyak kerancuan dan kesalahan dalam mempersepsikan outbound itu sendiri.

Hal ini memang menjadi sebuah kewajaran mengingat banyak bermunculan pelaku outbound yang hanya meniru potongan-potongan aktivitas dan mengatasnamakan outbound, namun sesungguhnya bukanlah kegiatan outbound.

Maka dari itu, bapak Ireng Santoso, seorang trainer dan motivator sekaligus founder Codass Indonesia Group berdasarkan pengalamannya selama lebih dari 20 tahun sebagai pelaku Outbound Training membuat beberapa kriteria atau kaidah.

Hal ini untuk lebih mempertegas dan memudahkan dalam membedakan suatu kegiatan bisa dikategorikan sebagai outbound atau sekedar kegiatan di luar ruangan (outdoor activity ). Berikut adalah tiga kaidah yang harus dipenuhi dalam kegiatan outbound:

1. Tidak biasa Dilakukan

Sebuah kegiatan dikatakan Outbound jika aktivitas tersebut tidak biasa dilakukan oleh peserta. Hal ini tentu akan berbeda-beda tergantung siapa yang menjadi peserta.

Contohnya, trekking di pegunungan merupakan aktivitas outbound bagi para pegawai kantor di perkotaan tetapi bukan kegiatan outbound lagi jika dilakukan oleh para petani yang tiap hari bekerja naik turun di pegunungan.

2. Mangandung Resiko

Dalam kegiatan yang dilakukan harus memiliki kemungkinan-kemungkinan terjadinya resiko. Baik dari tantangan medan, cuaca atau dari desain simulasi game yang diberikan.

Akan tetapi resiko ini yang harus diantisipasi, diminimalisir, dan dikendalikan.

Oleh sebab itu pemandu outbound wajib memiliki pengetahuan dan pemahaman cukup tentang standart keamanan dan keselamatan (safety procedure) dan menerapkannya dalam setiap aktivitas.

3. Penuh dengan ketidakpastian

Sebuah aktivitas bisa dikatakan outbound jika mengandung ketidakpastian.

Oleh sebab itu outbound dilaksanakan di alam yang tidak bisa diketahui secara pasti kemungkinan-kemungkinan apa yang akan terjadi. Di tengah kegiatan bisa tiba-tiba terjadi hujan, panas, tidak ada air dan sebagainya.

Artinya ketidakpastian ini tidak akan ditemui ketika kegiatan dilaksanakan di dalam ruangan yang nyaman dan semua fasilitas tersedia.

Hal ini sesungguhnya mengacu pada sejarah awal diperkenalkan metode outbound yang salah satunya bertujuan untuk membentuk individu yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis.

Dengan mengetahui beberapa hal di atas, diharapkan bisa menjadi tambahan wawasan bagi pelaku atau pengguna jasa kegiatan outbound sehingga lebih tepat dalam menentukan pilihan kegiatan sesuai kebutuhan.

Tentu sekaligus mengikis kesalahpahaman atau pergeseran makna yang terlanjur berkembang di tengah masyarakat.

Untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut terkait program outbound yang sesuai dengan kebutuhan instansi Anda, silahkan hubungi kami di:

Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu? Tekan tombol Chat Now di bawah ini.